~ ahlulbaitnabisaw-video.blogspot.com

Berguru ke Kiai Bule

<strong>Judul Buku: Berguru ke Kiai Bule</strong><br />

<strong>Penulis: Sumanto al-Qurtuby, dkk</strong><br />

<strong>Penerbit: Noura Books</strong><br />

<strong>Cetakan: I, 2013</strong><br />

<strong>Tebal: 275 Halaman</strong><br />

<br />

Selama ini, kaum santri identik atau dihubung-hubungkan dengan kaum 
sarungan, kultur tradisonal, kampungan, udik, kolot, anti-modernitas, 
tidak ilmiah, dan berbagai peyoratif lain. Namun  kisah-kisah yang 
termaktub dalam buku yang berjudul ‘Belajar Pada Kiai Bule’ ini 
meruntuhkan asumsi itu. Ada kaum santri yang berani keluar dari kultur 
masyarakat tradisional, dan terjun dalam kancah pergaulan internasional,
 mengembara mencari ilmu di negara-negara modern.<br />

<br />

Apa yang sebenarnya menjadi motivasi dan kepentingan kaum santri yang 
rela meninggalkan kampung halaman, berpisah dengan kerabt tercinta, dan 
melakukan perjalanan ribuan kilometer untuk belajar di sekolah ataupun 
kampus-kampus Barat ini? Mengapa mereka memilih Barat, yang identik 
dengan ‘sekular’ bukan Timur Tengah yang dicitrakan ‘Islami’?<br />

<br />

Lalu, bagaimana mereka menanggapi tuduhan-tuduhan dari kelompok 
tertentu yang menganggap bahwa dengan menjadi mahasiswa di Barat, maka 
mereka dianggap telah menjadi kafir murtad, atau menjadi antek 
orientalis Kristen Yahudi guna menggerogoti Islam dari dalam?<br />

<br />

Barangkali, kisah yang disampaikan oleh Nuning Hallet, mahasiswa Ph.D 
SUNY Buffalo, memberikan kita sudut pandang yang berbeda. Ia, pada suatu
 ketika, dibimbing oleh seorang Professor yang berdarah Yahudi, lahir 
dan besar di Israel. Awalnya, Nuning merasa ragu lantaran sebagai 
seorang Muslim, tentulah ia sangat anti-Israel. Tapi Avital, nama 
Professor tersebut, jauh berbeda dengan gambaran Israel yang biasa ia 
baca di media.<br />

<br />

Avital membimbingnya dengan baik dan mereka berteman dekat. Dan 
ternyata, Avital adalah salah satu Yahudi yang membela hak-hak Muslim 
Palestina sebelum ia pindah ke Amerika Serikat (AS). Ia juga menjadi 
pengacara bagi para perempuan Palestina yang tersandung masalah. Nuning 
juga mendapati bahwa di AS, banyak orang-orang Yahudi yang tidak sepakat
 atas kebijakan Israel, dan mereka mengutuk perlakuan rezim Israel 
terhadap muslim Palestina. Nuning menemukan komunitas <em>Jewish Voice for Peace</em> yang melakukan kampanye damai di depan Water Tower  dengan berbekal <em>banner</em>, selebaran dan plang yang bertuliskan, “<em>Stelaing land is not my Judaism”, “Demolishing homes is not my Judaism”,</em> atau <em>“Stop Siege in Gaza”.</em><br />

<br />

Ada banyak hikmah yang bisa kita dapat dari kisah Nuning, dan salah 
satunya adalah jangan menggeneralisasi. Perlakuan rezim Israel terhadap 
Palestina adalah sebuah kejahatan kemanusiaan, namun ketika kita 
berbicara tentang Yahudi, maka kita harus melihatnya dengan lebih 
jernih. Karena, memang ada komunitas Yahudi yang anti Israel dan 
mendukung Palestina.<br />

<br />

Kisah lainnya yang tak kalah menyentuh diceritakan oleh Arief Maftuhin,
 Dosen UIN Sunan Kalijaga. Pada suatu ketika, ia berjalan-jalan di 
jatung kota Seattle, dan menunjukkan sebuah bangunan megah, berkubah 
tapi tidak memiliki menara, dan dijadikan sebagai tempat shalat Jumat.<br />

<br />

Apakah bangunan megah itu adalah sebuah masjid? Ternyata tidak. Itu 
adalah sebuah gereja. Di Seattle, banyak ditemukan orang-orang Islam 
yang bekerja di kantor-kantor multinasional, dan membangun masjid nyaris
 tidak mungkin karena mahalnya harga tanah. Maka, mereka pun menyewa 
sebuah gereja sebagai solusi alternatif.<br />

<br />

Pihak gereja mengerti kebutuhan kaum Muslimin. Sebelum digunakan untuk 
shalat Jumat, salah satu ruangan di gereja tersebut dibersihkan, disulap
 menjadi sebuah hall yang besar—bisa menampung lebih dari 500 orang. 
Kursi-kursi disingkirkan, dan salib besar yang berada di  arah kiblat 
ditutupi kain agar tidak terlihat seperti menyembah Yesus.<br />

<br />

“Terlepas dari apakah gereja itu disewakan—karena memang sudah tidak 
banyak pengunjungnya atau sedang sekarat seperti kebanyakan gereja di 
Eropa – kelapangan hati teman-teman Kristiani tentu menyentuh hati,” 
tutur Arief.<br />

<br />

“Kalau kaum Kristiani bisa menyediakan gerejanya untuk kita sewa, 
mengapa di Indonesia kita sering tak mencoba bersikap lebih empatik 
terhadap saudara minoritas? Mungkin kita tidak perlu sampai menyewakan 
masjid untuk dijadikan tempat ibadah, tetapi setidaknya kita memberi 
mereka ruang kebebasan untuk mencintai Tuhan mereka dengan tulus,” 
tambahnya.<br />

<br />

Tentunya sangat ironis jika kita bandingkan dengan beberapa kasus yang 
terjadi di Indonesia belakangan ini. Salah satu contohnya adalah 
sengketa GKI Yasmin yang hingga hari ini masih belum terselesaikan 
dengan baik, kendati Mahkamah Agung telah memutus perkaranya dengan 
jelas. Jemaat gereja masih tetap harus berjuang untuk mendapatkan 
hak-haknya, yaitu beribadah dengan nyaman tanpa gangguan dari 
kelompok-kelompok intoleran. Haruskah konflik-konflik horizontal ini 
dipelihara?<br />

<br />

Buku ini, benar-benar membuka mata. Bacalah, mungkin setelahnya, Anda akan jatuh cinta pada perdamaian, dan persaudaraan.<br />

<br />

<b>[Sumber: Liputan Islam]</b></div>

Berguru ke Kiai Bule

Judul Buku: Berguru ke Kiai Bule Penulis: Sumanto al-Qurtuby, dkk Penerbit: Noura Books Cetakan: I, 2013 Tebal: 275 Ha...

Baca selengkapnya »

14.46

Jawaban untuk Klaim Distorsi Al-Quran

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfEwlTSiRUmP_fN6jWIRQFnpgLkyCi_0eY_cagEB2Z1C8o-hyMFh-dRVl5qTIVC3ZP-XfuLaR24uuoBcUZm7eHoxO7WBRoDvy4jsK_6IORU6YTTNEB7C5hMz8GMet7YJWJCwnhs4KMSciU/s1600/IMG20142478-DDAB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfEwlTSiRUmP_fN6jWIRQFnpgLkyCi_0eY_cagEB2Z1C8o-hyMFh-dRVl5qTIVC3ZP-XfuLaR24uuoBcUZm7eHoxO7WBRoDvy4jsK_6IORU6YTTNEB7C5hMz8GMet7YJWJCwnhs4KMSciU/s400/IMG20142478-DDAB.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span class="rooTitr cblk " id="mainPlace_WI_28_lblSotitr" style="direction: ltr; text-align: justify;">Buku
 Tadwin al-Quran adalah sebuah karya dari Ali Kurani dan telah 
diterjemahkan ke dalam Bahasa Persia oleh Sayyid Mahmud Azhimi.</span>
                            
                        
                    
                
                <br />
<div class="photoHolder" style="margin-right: 0px;">
                    
                </div>
<div style="line-height: 24px; margin-top: 15px;">
                
 Menurut buku ini, al-Quran adalah dokumen hidup dan abadi kebenaran 
Islam. Kitab ini telah menantang seluruh musuh Islam untuk membuat 
sebuah surat yang serupa dengan isinya apabila mereka berkeyakinan bahwa
 kandungan al-Quran hanyalah buatan otak manusia. Al-Quran adalah 
sekumpulan keyakinan, pandangan, dan ajaran-ajaran yang bisa menjamin 
kebahagiaan individu dan masyarakat. Kitab ini telah menggambarkan 
eksistensi, manusia, hakikat alam semesta, dan jalan untuk menggapai 
kebahagian dengan baik.<br />

<br />

Sangat disayangkan, sebagian musuh Islam dengan berpegang pada klaim 
lemah mempertanyakan keaslian dan keotentikan al-Quran. Tentu dengan 
tujuan untuk memusnahkan pilar-pilar Islam. Bahkan sebagian kelompok 
Islam KTP malah mengklaim al-Quran telah mengalami distorsi.<br />

<br />

Buku ini mengupas klaim-klaim lemah seperti ini dengan argumentasi dan bukti-bukti yang akurat.<br />

<br />

Memang buku ini ditulis dengan tujuan untuk mengupas dan mengkritisi klaim distorsi al-Quran dalam enam pasal terpisah.<br />

<br />

Buku ini telah naik cetak ketiga dalam 216 halaman dan harga tertulis sebesar 85,000 rial Iran.<br />
<br />
(Shabestan) </div>
</div>

Jawaban untuk Klaim Distorsi Al-Quran

Buku Tadwin al-Quran adalah sebuah karya dari Ali Kurani dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Persia oleh Sayyid Mahmud Azhimi. ...

Baca selengkapnya »

14.43

Ensiklopedia Syahid Tsani Resmi Diluncurkan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgTAO3gWvJXclLey5cjWbrZ-o4lnu6OEO2VcCuA2AvJPI55D83kFXpvINIVgHZtlPtUuJkEe03qX-obpJZ2MgYXQHv2aH7oYQ1xD01RRNa5DvfdtTSHUcRWag4955czPHaSv-TC5vR2_VL/s1600/IMG08382641-DDAB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgTAO3gWvJXclLey5cjWbrZ-o4lnu6OEO2VcCuA2AvJPI55D83kFXpvINIVgHZtlPtUuJkEe03qX-obpJZ2MgYXQHv2aH7oYQ1xD01RRNa5DvfdtTSHUcRWag4955czPHaSv-TC5vR2_VL/s400/IMG08382641-DDAB.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span class="rooTitr cblk " id="mainPlace_WI_28_lblSotitr" style="direction: ltr; text-align: justify;">Acara
 peluncuran Ensiklopedia Syahid Tsani akan digelar di Pusat Penelitian 
Pengetahuan dan Budaya Islam Qom, Republik Islam Iran.</span>
                            
                        
                    
                
                <br />
<div class="photoHolder" style="margin-right: 0px;">
                    
                </div>
<div style="line-height: 24px; margin-top: 15px;">
                
 Ensiklopedia yang terpilih di Iran sebagai karya spektakuler dan unggulan akan resmi diluncurkan pada hari Kamis minggu ini.<br />

<br />

Ensiklopedia ini memuat seluruh karya yang pernah ditulis oleh Syahid 
Tsani dan dibukukan oleh Markaz Ihya’ al-Atsar al-Islamiyyah sesuai 
dengan metode penulisan paling mutakhir.<br />

<br />

Acara peluncuran ensiklopedia ini akan dihadiri oleh Ayatullah Ustadi 
anggota Dewan Ahli Rahbari, Ayatullah Amuli Larijani kepala Mahkamah 
Agung, dan Sayyid Abbas Salehi anggota Dewan Pengamat Daftar Tablighat 
Islami Qom, serta para peneliti.<br />
<br />
(Shabestan) </div>
</div>

Ensiklopedia Syahid Tsani Resmi Diluncurkan

Acara peluncuran Ensiklopedia Syahid Tsani akan digelar di Pusat Penelitian Pengetahuan dan Budaya Islam Qom, Republik Islam Iran. ...

Baca selengkapnya »

14.40

Sejarah Tuhan

<strong>Judul Buku: Sejarah Tuhan</strong><br />

<strong>Penulis:</strong> <strong>Karen Armstrong</strong><br />

<strong>Penerbit: Mizan</strong><br />

<strong>Cetakan: VII, 2004</strong><br />

<strong>Tebal: 581 Halaman</strong><br />

<strong>Harga: 99.500</strong><br />

<br />

Tuhan yang satu, tidak terjangkau oleh pikiran manusia namun Dia 
dipersepsikan secara berbeda-beda oleh kelompok manusia sepanjang 
sejarah. Tak jarang kita temukan, atas nama Tuhan, sebuah kejahatan 
dianggap sah untuk dilakukan. Lihatlah apa yang terjadi hari ini. 
Sekelompok manusia haus darah, dengan beringas membantai manusia lainnya
 sambil meneriakkan Tuhan.<br />

<br />

Karen Armstrong, seorang penulis dan penggagas <a href="http://charterforcompassion.org/">Charter of Compassion </a>merekam
 dengan lugas sejarah tentang Tuhan. Dalam buku ini, berawal dari masa 
Nabi Ibrahim as, sekitar abad keduapuluh SM, ketika monotheisme untuk 
pertama kali lahir di tengah agama kesukuan kaum pagan. Karen lantas 
melacak bagaimana ide tentang Tuhan bertumbuh, berubah, dan saling 
mempengaruhi dalam tradisi Yahudi, Kristen dan Islam, melintasi berbagai
 fase sejarah hingga akhir abad ke duapuluh.<br />

<br />

Berbagai kisah, mulai dari kisah Nabi Ibrahim yang meninggalkan Ur dan 
akhirnya menetap di Kanaan, kisah Yesus yang masuk ke Yerusalem dan 
dielu-elukan sebagai anak Daud, hingga kisah munculnya dua golongan 
besar dalam Islam, yaitu Sunni dan Syiah – yang terjadi pasca wafatnya 
Nabi, dirangkum dengan sangat apik dalam buku ini. Sebenarnya, apa 
tujuan Karen, yang merupakan mantan biarawati, begitu tertarik 
mempelajari sejarah agama-agama di dunia, terutama Islam?<br />

<br />

“Terhadap Islam, khususnya, media sering bersikap sangat kasar. 
Terutama media Barat. Sementara orang-orang Barat bisa menyambut dengan 
baik agama Hindu dan Budha, mereka masih saja menunjukkan kebenciannya 
terhadap Islam. Sikap permusuhan ini telah begitu merasuk dalam 
kehidupan Barat. Ini dirunut kembali ke masa Prang Salib, suatu masa 
ketika Barat mulai menemukan jati dirinya pada abad ke-11 dan ke-12. 
Perang Salib telah membantai ribuan orang-orang Yahudi dan Muslim, dan 
sejak saat itu, Yahudi dan Muslim dipandang sebagai musuh peradaban yang
 bermoral,” tulisnya.<br />

<br />

“Ya, pandangan kita tentang anti-Semitisme memang berubah selama Perang
 Dunia II, tetapi Islam masih terus dipandang secara stereotip. Barat 
terus memendam prasangka terhadap Islam. Mereka mengatakan pada 
hakekatnya Islam adalah agama kekerasan yang disebarluaskan dengan 
pedang. Itulah mitos dipropagandakan ketika orang-orang Kristen di Barat
 memaklumkan perang suci yang tidak beralasan, brutal dan kasar terhadap
 orang-orang Muslim di Timur Dekat. Potret stereotif sering lahir dari 
kecemasan tersembunyi terhadap perilaku Barat itu sendiri, yang kemudian
 dialihkan kepada Islam. Pada abad pertengahan, Barat mencela kaum 
Muslim karena memberi terlalu banyak kemerdekaan kepada kaum perempuan. 
Kini, orang-orang Barat berusaha membebaskandiri dari kekangan masa lalu
 Kristen, dan membalik stereotip lama itu,” tambah dia.<br />

<br />

“Memang pada kenyataannya Islam memiliki catatan yang lebih baik dalam 
hal toleransi dibandingkan dengan Kristen Barat. Islam selalu mampu 
mengakomodasi tradisi agama lain. Al-Qur’an merupakan dokumen yang 
pluralistik. Nabi Muhammad Saw, tidak pernah mengajak orang Yahudi atau 
Kristen untuk masuk Islam, kecuali ketika mereka sendiri menghendakinya.
 Saya, melalui buku ini ingin menunjukkan bahwa egalitarianisme, 
spritual yang mendalam, dan kepedulian kepada keadilan sosial, merupakan
 tujuan tertinggi dalam spiritualitas Islam. Al-Qur’an tidak banyak 
bicara tentang doktrin seperti trinitas atau reinkarnasi. Al-Qur’an 
tidak mengajak pada spekulasi teologis. Di sisi lain, Anda tidak bisa 
hanya berhenti menunjukkan minat terhadap Islam. Anda juga berhadapan 
pada realitas politik dan sejarahnya. Mengkaji hubungan timbal balik 
antara keyakinan dan praktik keagamaan, yang mempengaruhi atau 
dipengaruhi oleh keyakinan dan praktik politik…”<br />

<br />

[Sumber: Liputan Islam]</div>

Sejarah Tuhan

Judul Buku: Sejarah Tuhan Penulis: Karen Armstrong Penerbit: Mizan Cetakan: VII, 2004 Tebal: 581 Halaman Harga: ...

Baca selengkapnya »

14.21

Mawa‘izh Al-Ma‘shūmīn, Sejarah Ringkas Para Imam Maksum

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ-tI_zkNxiDXyZnirhQDKLSKwGxuZS53sruCWNd0aRs-e6g-7tBidtmDinn3Uv6r0CZFHwssDdpSUVCIekC1QpmVUygk0tKOgBj6w-w293QKAiZGO3iSRag6SeHtNeyOD6ZpPAKrPHuUR/s1600/IMG10490104-DDAB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ-tI_zkNxiDXyZnirhQDKLSKwGxuZS53sruCWNd0aRs-e6g-7tBidtmDinn3Uv6r0CZFHwssDdpSUVCIekC1QpmVUygk0tKOgBj6w-w293QKAiZGO3iSRag6SeHtNeyOD6ZpPAKrPHuUR/s400/IMG10490104-DDAB.jpg" width="268" /></a></div>
<br />
<span class="rooTitr cblk " id="mainPlace_WI_28_lblSotitr" style="direction: ltr; text-align: justify;">Mengenal para pelita hidayah sangat diperlukan supaya kita tidak tergelincir dalam meniti jalan kehidupan ini.</span>
                            
                        
                    
                
                <br />
<div class="photoHolder" style="margin-right: 0px;">
                    
                </div>
<div style="line-height: 24px; margin-top: 15px;">
                
 Salah satu buku ringkas untuk mengenal para pelita hidayah (Ahlul Bait Rasulullah saw) tersebut adalah <em>Mawā‘izh Al-Ma‘shūmīn</em> karya Hujjatul Islam wal Muslimin Sayyid Muhammad Baqir Ayat Mirdamadi.<br />

<br />

Buku ini memuat empat belas pasal sesuai jumlah para manusia suci as 
dan disertai dengan 40 hadis dari masing-masing mereka. Masing-masing 
pasal terdiri dari tiga pembasahan utama: pertama, biografi ringkas 
setiap manusia suci; kedua, empat hadis yang dinukil darinya dengan 
disertai kisah menarik tentang manusia suci ini; ketiga, puisi dan syair
 yang pernah dilantunkan berkenaan dengan kepribadiannya. Perlu 
diketahui, hadis-hadis yang disebutkan dalam buku ini sangat muktabar 
dan dinukil dari buku-buku literatur hadis Syiah yang paling muktabar.<br />

<br />

Tujuan utama penulisan buku ini adalah supaya pembaca bisa dengan mudah
 menelaah kehidupan para manusia suci panji Ilahi tersebut.<br />

<br />

Perlu kami tekankan, buku ini ditulis setelah selama dua tahun penulis 
menelaah seratus buku dan sumber literatur berkenaan dengan tema ini.</div>
</div>

Mawa‘izh Al-Ma‘shūmīn, Sejarah Ringkas Para Imam Maksum

Mengenal para pelita hidayah sangat diperlukan supaya kita tidak tergelincir dalam meniti jalan kehidupan ini. ...

Baca selengkapnya »

14.18

Koruptor itu Kafir

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFyJLSHC9vCmqm1RZ1CsTimLRWAL4KYrLxj2pHs9AXRx0yQT1kKeZdubwxZh4QIMh_2UPsa5MFok76Ilh7q5OtOSKvkUwXKajfZsuBGm71ohgzmfWCDTLCYDrC1d2uKZdOl5yq2b0dHF7t/s1600/IMG09424213-DDBA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFyJLSHC9vCmqm1RZ1CsTimLRWAL4KYrLxj2pHs9AXRx0yQT1kKeZdubwxZh4QIMh_2UPsa5MFok76Ilh7q5OtOSKvkUwXKajfZsuBGm71ohgzmfWCDTLCYDrC1d2uKZdOl5yq2b0dHF7t/s400/IMG09424213-DDBA.jpg" width="258" /></a></div>
<br />
<span class="rooTitr cblk " id="mainPlace_WI_28_lblSotitr" style="direction: ltr; text-align: justify;">Judul Buku: Koruptor itu Kafir
Editor: Dr. Bambang Widjoyanto, Abdul Malik Gismar, Laode M. Syarif
Penerbit: Mizan
Cetakan: I/ 2010 </span><br />
<span class="rooTitr cblk " id="mainPlace_WI_28_lblSotitr" style="direction: ltr; text-align: justify;"> </span>
                            
                        
                    
                
                <br />
<div class="photoHolder" style="margin-right: 0px;">
</div>
Korupsi masih menjadi momok yang menakutkan di tanah air. Akibat 
korupsi, negara mengalami kerugian yang besar. Menurut Indonesia 
Corruption Watch (ICW), kerugian negara akibat kasus korupsi yang 
terjadi selama semester I tahun 2014 mencapai Rp 3,7 triliun. Dari 308 
kasus yang terjadi pada semester I tahun 2014, instansi yang paling 
banyak melakukan tindakan korupsi adalah pemerintah daerah (pemda) yakni
 sebanyak 97 kasus. Sementara itu berdasarkan jabatan tersangka, 
sebanyak 281 tersangka korupsi berasal dari pejabat atau pegawai pemda 
dari total sebanyak 659 tersangka korupsi.<br />
<br />
Senin, 16 Maret 2015, Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo akan bertemu 
dengan para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membahas 
soal pencegahan dan perbaikan tata kelola administrasi pemerintahan, 
khususnya pemerintahan yang bergerak di bidang penyelamatan sumber daya 
alam, seperti laut, perkebunan maupun kehutanan.<br />
<br />
Nantinya, dari diskusi tersebut, Presiden akan akan membuat lembar 
negara terkait penyelamatan sumber daya alam yang akan ditandatangani 29
 kementerian. Menurut Wakil Ketua sementara KPK, Johan Budi, saat ini 
SDA menjadi fokus sektor yang digarap lembaga anti-korupsi itu mengingat
 nilainya yang besar dan bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.<br />
<br />
Apakah korupsi itu bisa lenyap? Apakah para koruptor bisa dihukum? 
Apakah para koruptor tersebut masih dapat disebut orang yang beriman? 
Apakah kelak generasi mendatang dapat memaafkan generasi sekarang ketika
 mereka mengetahui bahwa orangtuanya tidak berani mengambil resiko untuk
 memberantas korupsi.<br />
<br />
Upaya pemberantasan korupsi masih terus dilakukan, baik oleh masyarakat
 maupun pemerintah. Saat terjadi kisruh antara KPK dengan Polri beberapa
 waktu yang lalu, kita menyaksikan berbagai elemen masyarakat turun ke 
jalan untuk menyuarakan dukungannya kepada KPK. Sejauh ini, KPK 
merupakan satu-satunya lembaga negara yang masih dipercaya oleh rakyat, 
kendati muncul spekulasi yang mensinyalir bahwa lembaga anti rasuah ini 
pun tidak steril dari kepentingan politik.<br />
<br />
Islam dengan tegas melarang korupsi. Korupsi merupakan dosa besar yang 
dilaknat Allah Swt. Korupsi hanya bisa ditebus jika pelaku mengembalikan
 harta korupsinya, mendapatkan kerelaan dari pihak-pihak yang dirugikan,
 dan menjalani hukuman yang setimpal serta bertaubat kepada Allah dengan
 sungguh-sungguh.<br />
<br />
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa seorang pencuri tidak mungkin 
mencuri dalam keadaan beriman. Jika mencuri merupakan suatu tindakan 
mengambil sesuatu yang bukan milikknya, maka korupsi pun dapat disebut 
sebagai pencurian. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa seorang 
koruptor tidak mungkin melakukan korupsi dalam keadaan beriman.<br />
<br />
Jadi, apakah para koruptor itu kafir?<br />
<br />
Buku <i>Koruptor itu Kafir </i>merupakan buku yang disusun dari hasil
 kerjasama dan konsolidasi mutakhir antara organisasi Nahdlatul Ulama 
(NU) dan Muhammadiyah yang didukung oleh Kemitraan bagi Perubahan Tata 
Pemerintahan. Dalam buku ini, diulas tentang korupsi dari perspektif NU 
maupun Muhammadiyah dan bagaimana upaya pencegahannya.<br />
<br />
Secara praktis, strategi pemberantasan korupsi harus dimulai dari hal 
yang paling mudah dilakukan. Misalnya, dengan menuntut komitmen tegas 
dari pemimpin bangsa untuk melawan korupsi. Tekad untuk membebaskan 
bangsa dari korupsi harus menjadi agenda politik nasional yang bisa 
memaksa aparat penegak hukum menjalankan tugasnya dengan benar.<br />
<br />
Berangkat dari kenyataan bahwa korupsi telah menjadi virus ganas yang 
merasuki sendi-sendi kehidupan bangsa, maka, menindak para koruptor 
kelas kakap dan mengadili mereka merupakan suatu keharusan. Sehingga 
dengan sanksi yang tegas ini, diharapkan ada efek kejut bagi mereka yang
 gemar melakukan korupsi.  Untuk itu, pemerintah harus didorong agar 
lebih serius dalam memberikan dukungan, baik sarana prasarana maupun 
dukungan politik.<br />
<br />
<b>[Sumber: Liputan Islam]</b></div>

Koruptor itu Kafir

Judul Buku: Koruptor itu Kafir Editor: Dr. Bambang Widjoyanto, Abdul Malik Gismar, Laode M. Syarif Penerbit: Mizan Cetakan: I/ 2010 ...

Baca selengkapnya »

14.15

Sejarah Kristen; Dari Agama Nabi Isa hingga Agama Romawi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5M-ctdvowbwFTO36ZONmqHe3ENFq1KvDvHUob2eCJ4Zeai8MBsCVv_v2VHm8g0AQbSyRX5MsUdWXv4_PdV8JeU-z5HD1C0hV-SCJAg-LroZqOMJUh5goHWj0Jx9ueIjVTcU8-nIwpYI4P/s1600/IMG22201409-DDBA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5M-ctdvowbwFTO36ZONmqHe3ENFq1KvDvHUob2eCJ4Zeai8MBsCVv_v2VHm8g0AQbSyRX5MsUdWXv4_PdV8JeU-z5HD1C0hV-SCJAg-LroZqOMJUh5goHWj0Jx9ueIjVTcU8-nIwpYI4P/s400/IMG22201409-DDBA.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span class="rooTitr cblk " id="mainPlace_WI_28_lblSotitr" style="direction: ltr; text-align: justify;">Sejarah dua milenium Kristen telah dibukukan oleh Pusat Kajian Budaya dan Pemikiran Islam dalam dua jilid.</span>
                            
                        
                    
                
                <br />
<div class="photoHolder" style="margin-right: 0px;">
                    
                        
                    
                </div>
<div style="line-height: 24px; margin-top: 15px;">
                
 Jilid pertama buku ini berjudul “Dari Agama Nabi Isa hingga Agama 
Romawi”. Sementara itu, jilid kedua buku mengambil judul “Dari Kekuatan 
Paus Paulus hingga Pluralisme Kontemporer”.<br />

<br />

Buku ini ditulis oleh Muhammad Haqqani Fadhl, salah seorang peneliti di pusat kajian tersebut.<br />

<br />

Penulis buku ini berusaha untuk mengevaluasi dan menganalisa 
peristiwa-peristiwa yang pernah dialami oleh Kristen selama dua milenium
 dengan semangat obyektif dan penuh amanat.<br />

<br />

Sejarah kemunculan Kristen, Nabi Isa, periode para rasul, usaha untuk 
abadi, periode penyiksaan hingga abad pertengahan, protestanisme, dan 
periode modern termasuk tema-tema menarik yang dikupas dalam buku ini.<br />

<br />

Buku yang baru saja memasuki dunia pasar ini dijual dengan harga 100 ribu rial (jilid pertama) dan 90 ribu rial (jilid kedua).<br />
<br />
(Shabestan) </div>
</div>