Malam Nishfu Sya’ban memiliki satu
keutamaan yang tak dimiliki malam-malam lain. Yakni, pada malam ini,
Imam yang dinanti-nanti, penyempurna mata rantai imamah, Imam Mahdi ‘ajjallahu farajahus syarif
dilahirkan. Tepatnya pada tanggal 15 sya’ban 255 h/869 m. Untuk
memperingati hari bersejarah ini, Yayasan Islam Darut Taqrib Jepara
kembali mengadakan majlis peringatan Milad Imam Mahdi afs di Pondok
Pesantren Darut Taqrib Jepara, Rabu malam (04/07/2012).
Majlis ini dibuka dengan kegiatan menghidupkan malam nishfu sya’ban (ihya’u lailatu nishfi sya’ban).
Setelah beristighfar, berdzikir, dan berdoa, barulah para hadirin
mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Miqdad Turkan.
Kepada para hadirin yang berjumlah
sekitar 500-an orang dari berbagai usia, Ustadz Miqdad Turkan
menjelaskan tentang makna penantian (intidzar al-faraj) yang
sesungguhnya. Bahwa menanti bukanlah hanya sekedar berpangku tangan
(pasif). Tapi menanti berarti bergerak dan bekerja(aktif).
Dalam majis yang
diselenggarakan di pelataran PONPES Darut Taqrib Jepara itu, Ustadz
Miqdad menjelaskan bahwa menanti bermakna mempersiapkan diri. Persiapan
diri ini harus dibina dari 4 sisi. Yaitu : persiapan mental atau ruh;
persiapan pemikiran; persiapan akhlak; dan persiapan dakwah. Keempat
sisi ini harus kita –orang yang mengaku menanti kemunculan Imam Mahdi
afs- perkuat.
Setelah mendengarkan
ceramah dari ustadz Miqdad Turkan, para hadirin lantas membaca ziarah
kepada Imam Mahdi afs dan Imam Husain as yang dipimpin oleh Habib Ali
bin Alwi Alattas. Pembacaan doa Al-hujjah menjadi tanda bahwa majlis
yang dimulai sekitar pukul delapan malam dan berakhir sekitar pukul
setengah sebelas malam itu telah berakhir. Ya Mahdi Adrikna!(DarutTaqrib/Farazdaq/Adrikna!/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar