Di hari kesepuluh bulan Ramadhan kita membaca:
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي فِيهِ مِنَ الْمُتَوَكِّلِينَ عَلَيْكَ وَ اجْعَلْنِي فِيهِ مِنَ الْفَائِزِينَ لَدَيْكَ وَ اجْعَلْنِي فِيهِ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ إِلَيْكَبِإِحْسَانِكَ يَا غَايَةَ الطَّالِبِينَ
Allahummaj’alni Fiihi Minal Mutawakkiliina Alaika Waj’alni Fiihi Minal Faaiziina Ladaika Waj’alni Fiihi Minal Muqarrabiina Ilahika Biihsaanika Yaa Ghaayatal Thaalibiina
Ya Allah…
Jadikanlah aku diantara orang-orang yang bertawakal kepada-Mu. Jadikanlah aku diantara orang-orang yang menang di sisi-Mu. Jadikanlah aku diantara orang-orang yang dekat kepada-Mu dengan ihsan-Mu. Wahai Tujuan orang-orang yang memohon.
Dalam doa hari kesepuluh bulan Ramadhan ada tiga tema penting; pentingnya tawakal,, kemenangan bersama Allah dan kedekatan kepada Allah dalam penghambaan. Doa hari kesepuluh ini menekankan pentingnya kebahagiaan dan kemenangan di sisi Allah.
Definisi kebahagiaan
Imam Shadiq as berkata, “Kebahagiaan merupakan perantara kebaikan, dimana orang yang bahagia memanfaatkannya untuk mendapat petunjuk meraih ketakwaan.” (Bihar al-Anwar, jilid 10, hal 84)
Siapakah orang yang bahagia?
1. Mukhlis
Imam Ali as berkata, “Orang yang bahagia adalah orang yang keataannya kepada Allah berdasarkan keikhlasan.” Ghurar al-Hikam, tentang kebahagiaan).
2. Pengikut Ali as
Rasulullah Saw bersabda, “Wahai Ali! Seorang yang bahagia secara hakiki adalah orang yang menaatimu setelah aku dan menerima wilayahmu sepeninggal aku.” (Amali Syeikh Mufid, hal 95).
3. Orang yang menghisab dirinya
Imam Ali as berkata, “Barang siapa yang menghisab dirinya akan berbahagia.” (Ghurar al-Hikam, tentang kebahagiaan).
4. Bersama ulama
Imam Ali as berkata, “Duduklah bersama ulama agar menjadi orang yang bahagia.” (Ghurar al-Hikam, tentang kebahagiaan).
5. Memiliki anak yang saleh
Rasulullah Saw bersabda, “Memiliki anak saleh merupakan kebahagiaan.” (Bihar al-Anwar, jilid 98, hal 104).
6. Ziarah Imam Husein as
Imam Shadiq as berkata, “Jangan tinggalkan ziarah Imam Husein as dan ajak teman-temanmu untuk melakukannya juga. Bila engkau melakukannya, maka Allah akan menganugerahkan panjang umur kepadamu, menambah rezekimu, membuat kehidupanmu bahagia dan engkau tidak akan mati, kecuali namamu dicatat bersama orang-orang yang berbahagia.” (Kamil az-Ziaraat, hal 286).
7. Mencintai Ali as
Sayidah Fathimah az-Zahra as berkata, “Orang yang bahagia secara hakiki adalah orang yang mencintai Ali as dalam kehidupannya dan setelah wafatnya.” (Majma’ az-Zawaid, Allahmah Haitsami, jilid 9, hal 132).
8. Melakukan istikharah kepada Allah
Rasulullah Saw bersabda, “Termasuk kebahagiaan seseorang adalah menginginkan kebaikan dari Allah (istikharah) dan rela dengan apa yang ditentukan Allah. Sementara orang yang celaka adalah orang yang tidak meminta kebaikan dari Allah dan tidak suka akan ketentuan Allah. (Tuhaf al-Uqul, hal 55).
9. Keseimbangan jiwa dan badan
Imam Muhammad Baqir as berkata, “Menjaga kesimbangan antara jiwa dan badan merupakan faktor kesuksesan dan kebahagiaan manusia.” (Wasail as-Syiah, jilid 4, hal 106).
10. Istri yang baik, rumah besar, tetangga baik dan kendaraan bagus
Rasulullah Saw bersabda, “Ada empat hal yang dapat membawa manusia kepada kebahagiaan dan empat lainnya kesengsaraan. Empat hal yang membawa kebahagiaan; istri yang baik, rumah yang besar, tetangga yang baik dan kendaaran yang bagus. Sementara empat hal yang membawa kesengsaraan; istri yang buruk, tetangga yang buruk, rumah yang kecil dan kendaraan yang buruk.” (DarurTaqrib/IRIB/Adrikna!/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar