SELAMAT DATANG DI AHLUL BAIT NABI SAW

AHLUL BAIT NABI SAW: Media Agama Dan Hati Umat Islam * Media Persatuan dan Kesatuan Sunni Dan Syiah


Allah Swt dalam surat al-Baqarah ayat 115 Allah Swt berfirman,


 وَلِلّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَیْنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجْهُ اللّهِ إِنَّ اللّهَ وَاسِعٌ عَلِیمٌ

Maka timur dan barat adalah milik Allah, ke manapun kalian menghadap maka di sanalah Allah dan sesungguhnya Allah Maha Luas dan Mengetahui.

Dengan demikian Allah Swt ada di mana saja kita menghadap, lalu muncul pertanyaan, apa perlunya kita menghadap kiblat ketika shalat?

Ibn Abbas mengatakan, ayat tersebut berkaitan dengan perubahan kiblat, ketika kiblat umat Islam dari Baitul Maqdis berubah ke Ka’bah, kaum Yahudi mengkritik umat Islam dan menyoal memangnya kiblat dapat diubah? Ayat di atas turun dan menjelaskan bahwa barat dan timur adalah milik Allah Swt.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ayat tersebut diturunkan berkaitan dengan shalat mustahab bahwa ketika seseorang sedang di atas kelana, maka ke arah mana pun dia dapat menunaikan shalat mustahabnya.

Sebagian lain seperti Jabir yang menukil dari Rasulullah Saw yang mengirim sekelompok sahabat ke salah satu medan perang. Malam hari, dalam gelap gulita, mereka tidak mampu  menentukan arah kiblat, dan akhirnya mereka menunaikan shalat ke arah masing-masing. Keesokan hari, mereka menyadari bahwa mereka telah menunaikan shalat ke semua arah kecuali kiblat. Kemudian para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw dan beliau mengatakan bahwa shalat mereka dalam kondisi seperti ini sahih (meski demikian hukum ini memiliki persyaratan dan kondisi tertentu yang dijelaskan dalam kitab fiqih).

Adapun tentang pertanyaan mengapa harus shalat menghadap ke kiblat sementara Allah Swt ada di mana-mana dan di seluruh arah?

Penentuan kibat ini sama sekali bukan berarti membatasi dzat suci Allah Swt pada satu arah tertentu, akan tetapi mengingat manusia adalah wujud materi dan pada akhirnya harus menunaikan shalat di satu arah tertentu, maka ditetapkan oleh Allah Swt agar setiap Muslim menunaikan shalat menghadap ke kiblat. Dengan demikian semua Muslim menunaikan shalat ke satu arah.

Coba Anda bayangkan ketika setiap orang dapat shalat ke arah manapun, betapa tidak rapi dan carut marut barisan umat Islam. Selain itu, apakah Anda pernah membayangkan shalat berjamaah namun dengan arah yang berbeda.

Di sisi lain, Ka’bah adalah titik suci yang menjadi basis ketauhidan terkuno dan sesungguhnya penetapannya sebagai kiblat umat Islam adalah dalam rangka penekankan terhadap sisi ketauhidan tersebut.

(DarutTaqrib/IRIB/Adrikna!/ABNS)

0 komentar:

 
AHLUL BAIT NABI SAW - DOA, BUKU, KHASANAH © 2013. All Rights Reserved. Powered by AHLUL BAIT NABI SAW
Top