SELAMAT DATANG DI AHLUL BAIT NABI SAW

AHLUL BAIT NABI SAW: Media Agama Dan Hati Umat Islam * Media Persatuan dan Kesatuan Sunni Dan Syiah


Tanya: Tuhan telah menurunkan ayat suci-Nya pada peristiwa Ifk[1] yang terkenal, yang menunjukkan kesucian ‘Aisyah istri Nabi. Namun mengapa Syiah sampai sekarang juga masih menuduhnya sebagai pengkhianat?

Jawab: Mengapa anda tidak merujuk ke tafsir-tafsir Syiah? Para penafsir Syiah mensucikan ‘Aisyah dalam perkara Ifk. Silahkan anda merujuk ke tafsir-tafsir Syiah.[2]

Almarhum Thabathabai menolak kebenaran riwayat-riwayat Ahlu Sunah yang menyatakan bahwa Rasulullah saw telah berburuk sangka terhadap istrinya. Yakni Allamah Thabathabai telah lebih jauh mensucikan istri Nabi ketimbang Ahlu Sunah sendiri.

Perbedaan pendapat antara penafsir Syiah dan Suni dalam perkara Ifk adalah, sebagian dari mereka menyatakan bahwa ayat tersebut tidak berkenaan dengan ‘Aisyah, namun Mariyah Qibthiyah, berdasarkan dalil-dalil sejarah. Namun manapun yang benar, yang terpenting adalah istri-istri Nabi, entah ‘Aisyah entah Mariyah, semuanya suci dari tuduhan semacam ini.

Yang aneh lagi, penanya dalam pertanyaannya (saya tidak bawakan di sini) menyatakan bahwa istri-istri Nabi mungkin saja berbuat dosa, namun mereka tidak mungkin berkhianat dalam masalah keintiman. Lalu ia menjadikannya kaidah umum yang berlaku bagi seluruh istri Nabi. Mereka menjadikan tafsir ayat 10 surah At-Tahrim sebagai alasan pandangannya.

Lagi pula sebelumnya telah saya jelaskan (pada jawaban pertanyaan ke-51) bahwa tafsir Qumi tidak dapat dijadikan rujukan secara ilmiah. Karena tafsir tersebut didapat dari seseorang yang tidak dikenal yang menisbatkannya kepada Ali bin Ibrahim. Kebanyakan isinya diriwayatkan dari Ziyad bin Mundzir yang dikenal dengan Abil Jarud, seorang yang dhaif dalam riwayat.

Namun maksud kami mebela ‘Aisyah ini bukan berarti kami membelanya secara total. Tidak diragukan bahwa ia telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syari’at, yakni pemberontakannya terhadap pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Padahal sebelumnya Allah swt telah berfirman, “Dan tinggallah kalian di rumah-rumah kalian…”[3]

Semua ulama Syiah dan para sejarawan sepakat bahwa sikap tersebut salah. Meskipun ada saja yang membela-bela ‘Aisyah dengan membawa alasan ‘Aisyah berijtihad. Padahal semua tahu bahwa semua orang tidak punya hak untuk berijtihad di hadapan firman Tuhan yang jelas.


Rujukan:
[1] An-Nur: 11.
[2] Majma’ul Bayan, jld. 4, hlm. 120; Al-Mizan fi Tafsiril Qur’an, jld. 15, hlm. 105 dan 116.
[3] Al-Ahzab: 33.

Disarikan dari  Muhammad Thabari, dalam bukunya yang berjudul “Jawaban Pemuda Syiah atas Pertanyaan-Pertanyaan Wahabi”. (hauzahmaya.com/ABNS)

0 komentar:

 
AHLUL BAIT NABI SAW - DOA, BUKU, KHASANAH © 2013. All Rights Reserved. Powered by AHLUL BAIT NABI SAW
Top